QS.095: At-Tiin
Kitab suci Al-Qur'an digital
(Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang)
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Terjemahan Surat At-Tiin :
1. Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun[1587]
2. Dan demi bukit Sinai[1588]
3. Dan demi kota (Mekah) Ini yang aman
4. Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya
5. Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka)
6. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.
7. Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?
8. Bukankah Allah hakim yang seadil-adilnya?
[1587] Yang dimaksud dengan Tin oleh sebagian ahli tafsir ialah tempat tinggal nabi Nuh, yaitu Damaskus yang banyak pohon Tin; dan Zaitun ialah Baitul Maqdis yang banyak tumbuh Zaitun.
[1588] Bukit Sinai yaitu tempat nabi Musa a.s. menerima wahyu dari Tuhannya.
Isi kandungan :
Surat At-Tiin (surat yang ke 95) terdiri dari 8 ayat, turun setelah surat Al-Buruuj. Surat At-Tiin termasuk ke dalam kelompok surat Makkiyah karena turun sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke kota Madinah. Nama surat ini diambil dari kata at-tiin yang terdapat pada ayat pertama yang berarti buah tin.
Isi kandungan QS. At-Tiin adalah sebagai berikut :
1. Buah tin dan zaitun merupakan kinayah (ungkapan) tentang Damaskus (tempat diutusnya Nabi Nuh as) dan Baitul Maqdis (tempat diutusnya Nabi Isa as).
2. Bukit Sinai yaitu sebuah gunung (bukit) tempat Allah berbicara langsung kepada Nabi Musa as.
3. Yang dimaksud dengan negeri yang aman adalah Kota Mekkah. Allah bersumpah dengan tiga tempat tersebut sebagai isyarat perintah untuk mengetahui dan mempercayai turunnya wahyu Allah kepada para Ulul ‘Azmi dari kalangan Rasul
4. Manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling baik diantara makhluk lainnya, baik secara jasmaniah maupun rohaniah. Ia dapat berdiri tegak, berbicara, berilmu, mengatur lagi bijak. Hal itu disebabkan manusia dibekali dengan akal pikiran dan hati yang dapat berfungsi dengan baik. Sehingga memungkinkan bagi manusia untuk menjadi khalifah di muka bumi ini.
5. Manusia akan berubah menjadi makhluk yang hina dan rendah derajatnya di hadapan Allah apabila ia tidak bersyukur, selalu bermaksiat, dan tidak mentaati perintah Allah SWT. Tempat kembalinya adalah neraka yang menyengsarakan.
6. Manusia yang akan selamat dari kehinaan adalah orang yang beriman dengan sungguh-sungguh dan membuktikannya dengan ibadah dan amal shaleh. Mereka akan mendapatkanpahala yang tidak ada putus-putusnya, yaitu balasan surga dengan segala kenikmatannya dan kekal di dalamnya.
7. Melalui Rasulullah sebagai pembawa risalah dan uswatun hasanah, kita menjadi tahu tentang ajaran Islam. Kita tidak boleh mendustakan ajaran yang dibawa oleh beliau, karena mendustakan ajarannya berarti sama saja mendustakan Allah dan balasannya adalah neraka.
8. Allah adalah hakim yang paling adil, manusia akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang telah diusahakannya salama hidup di dunia. Jika baik amalnya maka akan dibalas dengan kebaikan pula yaitu surga dan ridho-Nya, dan jika buruk amalnya maka akan mendapat balasan yang buruk pula yaitu neraka dan murka-Nya.
Assalamualaikum wr.wb.
BalasHapusMohon maaf saya ingin bertanya. Utk penafsiran ayat 4, "Bagaimana dengan manusia yg baru lahir(bayi) dalam keadaan cacat pada fisik atau pada mental, apakah itu merupakan bentuk manusia yg sebaik2nya?"
(sekalilagi mohon maaf, demi Allah dan rasulullah, saya tidak ada maksud suudzon terhadap ayat2 alquran. Sesungguhnya saya hanya ingin penjelasan dan bagaimana saya menyikapi pandangan saya terhadap ayat4 tersebut).
Trimakasih
wassalamualaikum.wr.wb
Allah merencanakan sesuatu pasti yg terbaik dan pasti ada hikmahnya.
BalasHapusSesuatu yg baik utk kita, blm tentu baik di mata Allah ... demikan pula sebaliknya, pandai2lah bersyukur mk kita akan tahu hikmahnya ... Allahbisowab