PerkenalanSIAPA DIA ?
Petunjuk :
• Minta semua peserta untuk berdiri dan membentuk lingkaran
• Minta seorang peserta untuk memperkenalkan nama dan satu hal lain mengenai dirinya dalam bentuk satu kalimat pendek ( tidak boleh lebih dari 6 kata ), misal: Nama saya Retno, fasilitator P2KP. Nama saya Rachman, Kader Komunitas
• Mintalah peserta kedua untuk mengulang kalimat peserta pertama, baru kemudian memperkenalkan dirinya sendiri, misal : teman saya Retno, fasilitator, saya Mika, guru sekolah
• Peserta ketiga harus mengulang kalimat 2 peserta sebelumnya sebelum memperkenalkan diri, demikian seterusnya sampai seluruh peserta memperoleh gilirannya.
• Apabila peserta tidak dapat mengingat nama dan apa yang dikatakan 2 peserta lainnya, maka ia harus menanyakan langsung pada yang bersangkutan : ‘siapa nama anda?’ atau ‘siapa nama anda dan apa yang anda katakan tadi ?’
• Minta seorang peserta untuk memperkenalkan nama dan satu hal lain mengenai dirinya dalam bentuk satu kalimat pendek ( tidak boleh lebih dari 6 kata ), misal: Nama saya Retno, fasilitator P2KP. Nama saya Rachman, Kader Komunitas
• Mintalah peserta kedua untuk mengulang kalimat peserta pertama, baru kemudian memperkenalkan dirinya sendiri, misal : teman saya Retno, fasilitator, saya Mika, guru sekolah
• Peserta ketiga harus mengulang kalimat 2 peserta sebelumnya sebelum memperkenalkan diri, demikian seterusnya sampai seluruh peserta memperoleh gilirannya.
• Apabila peserta tidak dapat mengingat nama dan apa yang dikatakan 2 peserta lainnya, maka ia harus menanyakan langsung pada yang bersangkutan : ‘siapa nama anda?’ atau ‘siapa nama anda dan apa yang anda katakan tadi ?’
KISAH ANGKA ANGKA
Permainan ini dipakai agar peserta mengenal satu sama lain dengan
cara santai dan menghapuskan kekakuan.
Langkah langkah :
• Mintalah seluruh peserta berhitung dari nomor 1 dan seterusnya
sampai selesai ( habis)
• Minta setiap peserta mengingat nomor urutnya masing-masing
dengan baik, jika perlu lakukan pengujian dengan menyebut secara acak beberapa
angka dan minta peserta yang disebut nomornya utntuk menyahut ‘ya’!, atau
tunjuk beberapa orang peserta secara acak dan tanyakan ia nomor urut berapa.
• Tegaskan sekali lagi apakah mereka benar – benar mengingat nomor
urutnya masing – masing.
• Setelah yakin, jelaskan bahwa anda akan menyampaikan suatu
berita atau suatu cerita tertentu di mana dalam sepanjang cerita itu akan
disebut sejumlah angka – angka. Peserta yang disebut angka atau nomor urutnya
diminta segera berdiri dan langsung meneriakkan namanya keras – keras kepada
seluruh peserta lain. Jika terlambat 3 detik, peserta dikenakan hukuman ramai –
ramai oleh peserta lain.
• Tanyakan kepada peserta apakah mereka paham peraturan tersebut
?, jika perlu ulangi sekali lagi dan berikan contoh.
• Mulai bercerita, misalnya : saudara – saudara, latihan inis
sebenarnya sudah direncanakan sejak lima bulan yang lalu, tapi karena beberapa
hal, barulah tiga bulan yang lalu ada kejelasan dan kemudian dipersiapkan oleh
delapan orang panitia ……….. dst. Atau cerita lain yang anda karang sendiri pada
saat itu ( yang penting, dalam cerita itu ada disebutkan angka – angka nomor
urut peserta setiap satu kalimat atau setiap selang satu menit ).
• Lakukan sampai separuh peserta tersebut nomornya atau seluruhnya
(bergantung kepada kecepatan anda dan peserta dan sesuai dengan waktu yang
tersedia)
• Lakukan diskusi dengan peserta tentang apa makna permainan ini
dan dapat digunakan untuk apa saja dalam kegiatan latihan, termasuk perasaan –
persaan peserta sendiri.
MENCARI JODOH
Petunjuk :
• Buatlah kalimat pendek yang berhubungan dengan materi pelajaran
yang akan diberikan , misal : Bersama Membangun Kepedulian. Kalimat yang dibuat
sebanyak setengah dari jumlah peserta, kalau peserta 20 orang, harus disediakan
10 kalimat.
• Pecahlah kalimat tersebut ke dalam dua bagian dan ditulis di
kertas , satu kertas berisi kalimat Bersama Membangun dan satu kertas berisi
kata Kepedulian.
• Gulunglah kedua kertas yang berisi tulisan tadi.
• Bagikan kertas – kertas tergulung yang sudah disiapkan sebanyak
jumlah peserta (apabila peserta ganjil, satu orang berpasangan dengan pemandu
sendiri )
• Minta peserta untuk membuka gulungan kertas masing – masing dan
membaca isinya yaitu sepotong kalimat yang belum lengkap.
• Minta peserta untuk mencari pasangannya masing – masing agar
kalimat itu menjadi lengkap.
• Minta setiap pasangan berkenalan dan mendiskusikan arti kalimat
tersebut.
• Minta peserta berkumpul lagi dan meminta setiap pasangan
memperkenalkan pasangannya dan menyampaikan arti kalimat kepada peserta yang
lain.
ADU PANJANG, BESAR DAN TINGGI
Permainan ini bermanfaat untuk membuat suasana menjadi segar dan
menumbuhkan semangat baru.
Langkah – Langkah
• Ajaklah semua peserta berdiri dan minta mereka membagi diri
menjadi 2 – 3 kelompok.
• Susunlah 3 kelompok itu secara berjajar. Lalu jelaskan bahwa 3
kelompok itu akan berlomba satu sama lainnya untuk masing-masing perintah dari
wasitnya ( berperan sebagai wasit adalah pemandu atau salah seorang peserta ).
• Setelah semua menyiapkan kelompoknya masing – masing, segera
mulai permainan. Misalnya :
Berlombalah untuk membuat barisan terpanjang tanpa terputusü
Atau buatlah kelompok anda menjadi yang paling tinggiü
Buatlah lingkaran kelompok besar.ü
Berlombalah untuk membuat barisan terpanjang tanpa terputusü
Atau buatlah kelompok anda menjadi yang paling tinggiü
Buatlah lingkaran kelompok besar.ü
Catatan :
• Jangan memberi komentar bahwa mereka berhak menggunakan apa saja
untuk menang dan menjadi kelompok yang tertinggi, terlebar dan terpanjang.
Misalnya jika saat lomba ada peserta laki – laki yang sampai melepas kaos kaos
untuk digunakan sebagai penyambung tangan supaya barisannya paling panjang.
Biarkan saja , itu hak dia untuk secara kreatif memenangkan lomba.
• Jika selesai permainan, anda bisa menanyakan, misalnya ; “kenapa
kelompok A bisa mancapai panjang hingga ke luar ruangan padahal anggotanya
sama-sama 5 orang, itu untuk membuat peserta menikmati permainan dan melihat
sesuatu yang tidak sekedar permainan”.
Menghangatkan suasana
LEMPAR SPIDOL
Permainan ini bertujuan untuk menghangatkan suasana dan
menghilangkan kekakuan antar peserta dan pemandu dan antar peserta sendiri .
Pelajaran yang bis adipetik dari permainan ini adalah perlunya sikap hati –hati
dan cepat tanggap.
Langkah – langkah :
• Mintalah semua peserta berdiri bebas di depan tempat duduk
masing-masing.
• Minta peserta bertepuk tangan ketika anda melemparkan spidol ke
udara, dan pada saat spidol anda tangkap lagi dengan tangan, semua peserta
serta merta diminta berhenti bertepuk tangan. Ulangi sampai beberapa kali.
• Ulangi proses ke-2 dengan tambahan selain bertepuk tangan juga
bersenandung. ( bergumam ) : “Mmmmm….!”.
• Ulangi proses – 3 ini beberapa kali, dan setiap kali semakin
cepat gerakannya, kemudian akhiri dengan satu anti klimaks : spidol anda tidak
dilambungkan, tapi hanya melambungkan tangan seperti akan melambungkannya ke
atas (gerk tipu yang cepat !). amati : apakah peserta masih bertepuk tangan dan
bergumam atau tidak ?
• Mintalah tanggapan dan kesan, lalu diskusikan dan analisa
bersama kemudian simpulkan.
Kerjasama tim
1. Perkenalan
Perkenalan sebaiknya dibuat meriah dan menjadi kesan pertama yang
tidak terlupakan. Banyak metode yang bisa digunakan untuk membuat suasana
perkenalan menjadi menarik. Di sini dijelaskan cara berkenalan yang sedikit
banyak berkaitan dengan kompetensi dasar yang harus dimiliki semua orang yaitu
menulis. Urutan prosesnya seperti di bawah ini:
- Mintalah setiap peserta untuk mengambil selember kertas dan
sebuah balpoin
- Instruksikan pada peserta untuk membentuk lingkaran. Jika
peserta jumlahnya sedikit posisinya adalah duduk melingkar, namun jika pesertanya
banyak, lebih dari 15 orang, mintalah mereka berdiri dan membuat lingkarab
besar.
- Minta pada peserta untuk menulis nama panggilan (subyek) mereka
di ujung kiri atas kertas yang dibawa. Ukuran tulisan sebaiknya tidak terlalu
besar, sesuaikan dengan ukuran kertas dan balpoin yang digunakan.
- Lipat kertas sebanyak dua kali agar nama yang ditulis tidak
terlihat. Besar lipatan sesuaikan dengan besar tulisan, tidak terlalu besar
atau tidak terlalu kecil.
- Lakukan pengacakan. Kertas tersebut diputar ke kanan atau ke
kiri dalam lingkaran tersebut sampai si pemilik kertas tidak memegang kertas
miliknya lagi, namun memegang kertas milik orang lain.
- Mintalah peserta menulis kata predikat di kertas yang
dipegangnya. Usahakan tidak menulis di bagian lipatan namun di bawah lipatan,
agar kalau kertas dibuka tulisan-tulisan yang sudah dibuat berada di halaman
yang sama atau tidak berada di halaman depan dan belakang. Kata predikat yang
ditulis bebas, namun jika ingin membuat suasana menjadi meriah pikirkanlah jenis-jenis
predikat yang harus ditulis peserta agar nantinya dapat membentuk kalimat yang
lucu. Setelah selesai menulis kata predikat, lipat lagi dan lakukan pengacakan
lagi.
- Minta peserta munulis kata obyek. Kata obyek yang ditulis juga
bebas. Bisa berupa benda-benda yang ada di sekitar atau anggota badan. Kemudian
lipat dan acak lagi.
- Terakhir minta peserta menulis kata keterangan tempat dan kata
keterangan waktu. Setelah selesai, kertas tersebut dilipat menjadi gulungan
kecil.
- Instruksikan pada peserta untuk menyerahkan gulungan kertas
kecil yang dipegangnya ke teman sebelah kirinya. Lakukan terus dengan kecepatan
yang terus ditingkatkan. Saling oper akan terjadi dengan cepat dan koordinasi
mulai kacau karena saking cepatnya. Teriakan kata “stop!” untuk memberhentikan
putaran kertas-kertas yang terjadi dan sekaligus mengagetkan peserta yang
sedang asik saling lempar kertas.
- Bagi peserta yang memegang dua kertas atau tidak memegang kertas
adalah peserta yang “bersalah” dan harus “dihukum” dengan membaca pertama
kertas yang dipegangnya. Contoh kalimat yang dibaca seperti ini: “Adi menyium
bokong di pasar pada pagi hari”. Perkenalan telah dimulai dengan Adi. Lanjutan
seterusnya dengan kertas-kertas yang lain.
Output dari sesi ini adalah mengingatkan kembali pada peserta
tentang hukum SPOK yang harus dipatuhi untuk melakukan penulisan. Output
lainnya adalah menyegarkan suasana ketika bekenalan satu dengan yang lain.
2. Perkenalan dan Membangun Rasa Optimis
Buatlah lingkaran. Peserta diminta untuk mengambil 2 lembar kertas
A4. kertas tersebut di tempel di punggung teman di sebelah kanannya. Setiap
peserta membawa satu spidol. Tanyakan pada teman yang ada di sebelah kanan
tersebut tentang nama panggilannya. Tulislah menurun nama panggilan tersebut di
kertas yang tertempel di punggung si pemilik nama (teman yang ada di kanan).
Lakukanlah permainan angin bertiup untuk mengacak peserta.
Sebelumnya, fasilitator menyiapkan tempat-tempat hinggap dari masing-masing
peserta. Katakan “angin bertiup ke arah orang yang memakai kacamata”. Lakukan
sampai teracak.
Minta peserta untuk mengamati satu sama lain selama proses
berlangsung. Lakukan 1 menit. Kemudian, peserta secara acak menuliskan kesan
yang ada pada TEMAN BARU-nya dengan cara menuliskan kesan tersebut sesuai nama
yang tertempel di punggung. Fasilitator menyiapkan contoh isian kertas.
Contohnya:
B = Baik
U = Udik
D = Diam dan pemalu
I = Idaman
Minta peserta untuk membuat sekreatif mungkin.
Setelah itu menulis di punggung masing-masing orang, kembali ke
lingkaran. Fasilitator menerangkan tentang Inbound. Inbound adalah cara melihat
ke dalam diri sendiri, kita berkenalan dengan diri sendiri.
Bagikan kertas kepada peserta untuk menuliskan Satu Kata saja yang
dapat mewakili karakter dirinya sendiri. Mintalah peserta untuk merenung
memikirkan tentang karakter diri atau siapa kita sebenarnya.
Setelah selesai, bandingkan dengan kesan oleh orang lain melalui
tulisan yang dibuat di punggung. Apakah ada kesamaan? Ajak peserta diskusi
selama 2 menit.
Setelah melakukan inbound, sekarang minta peserta untuk melihat ke
sekeliling di dalam kelas. Melihat semuanya. Tetap berdiri membentuk lingkaran.
Tanyakan: “ruangan apa ini?”, “kenapa kita ada di sini?”. Ulangi dua kali
pertanyaan ini. tidak ada diskusi pada sesi ini. pertanyaan tidak perlu dijawab
secara verbal, cukup dalam hati masing-masing.
Kemudian, tanyakan lagi: “apakah anda semua memiliki optimisme
terhadap apa yang akan kita lakukan ini?” “seberapa besar optimisme itu?”
(gunakan skala 10 untuk mengukur optimisme ini).
“apa yang anda harapkan dari forum ini?”
Minta peserta untuk merenung 1 menit, kemudian bagikan kertas HVS
dan spidol dan mintalah mereka menulis tentang apa yang dipikirkan tersebut.
Tulis dengan huruf kapital dan berukuran besar. Terangkan juga untuk
menggunakan peraturan “menulis harus huruf kapital. Tidak boleh lebih dari 7
kata. Gunakan SPOK. Tulis dengan ukuran yang besar yang bisa dibaca dari arah
mana saja dalam ruangan”. Tempel kertas-kertas yang sudah ditulis dan bacalah
bersama.
3. Adu Panjang
Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok yang maisng-masing
kelompok terdiri dari 5 – 6 orang. Setiap orang berbaris dalam masing-masing
kelompok, berderet satu baris dari depan ke belakang. Setelah itu, instruksikan
pada semua peserta untuk berlomba untuk membentuk barisan yang paling panjang.
Barisan tidak boleh terputus, satu sama lain harus saling berhubungan.
Kuncinya adalah peserta boleh menggunakan apa saja, khususnya
barang-barang yang melekat di badannya untuk membentuk barisan yang terpanjang.
Tapi kunci ini jangan diungkapkan ke peserta. Cukup instruksikan: “Berlombalah
untuk membuat barisan terpanjang“. Biarkan para peserta berkreativitas sendiri.
Kemudian, ajak peserta untuk berdiskusi apa yang terjadi saat
proses beradu panjang berlangsung, kenapa hal itu terjadi.
4. Mencari benda berharga
Mintalah peserta untuk berdiri dan membentuk lingkaran.
Instruksikan peserta untuk memikirkan benda apa yang paling berharga yang ada
pada dirinya. Ajak semua peserta untuk meyakini bahwa yang dimilikinya tersebut
adalah benda yang paling berharga dan harus dilindungi sebisa mungkin. Jangan
biarkan peserta lainnya tahu tentan benda berharga kita itu, rahasiakan. Cukup
kita sendiri yang tahu. Setelah itu, para peserta diminta untuk memikirkan di
mana tempat untuk menyembunyikan benda berharga tersebut. Setelah ada ide
tempat menyembunyikan langsung dengan cepat sembunyikan dan jaga hanya kita
saja yang tahu tempat persembunyian itu. Semuanya rahasia. Bebaskan peserta
untuk menyembunyikan barang berharga tersebut di mana saja asal tersembunyi.
Kemudian, minta peserta untuk berkumpul kembali. Fasilitator
kemudian membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 5 orang. Setelah
kelompok terbentuk, minta mereka untuk membentuk lingkaran kecil namun masing-masing
orang menghadap keluar, sehingga saling memunggungi. Lalu, minta mereka untuk
saling menyilangkan tangannya satu sama lain. Silangan tangan harus kuat, tidak
mudah lepas.
Ada aturan dalam permainan itu, tidak boleh berkomunikasi dalam
bentuk apapun. Semua orang harus menutup mulutnya rapat-rapat. Setelah mereka
mengerti aturan ini, mintalah masing-masing kelompok kecil yang ada untuk
berlomba. Lombanya adalah adu kecepatan mengumpulkan barang-barang berharga
yang disembunyikan oleh masing-masing orang yang berada di masing-masing
kelompok. Barang-barang yang disembunyikan tersebut tidak boleh diambil dengan
tangan, karena tangan harus terus berpegangan, bersilangan, satu sama lain.
Lingkaran harus tetap kuat. Terserah peserta untuk mengambil barang berharga
miliknya dengan menggunakan apa saja.
Akan terjadi tarik menarik dan gerak tidak tidak terkoordinasi
antar peserta yang ada di kelompok-kelompok. Mereka tidak berkomunikasi
menyebabkan mereka harus mencari jalan lain untuk berkoordinasi agar menjadi
tercepat dalam mengumpulkan barang. Barang yang tidak boleh diambil dengan
tangan juga memaksa peserta untuk bekerjasama satu dengan yang lain.
Pelajaran dari permainan ini adalah, pertama, komunikasi sangat
penting untuk membangun koordinasi yang kuat. Kedua, kerjasama harus diutamakan
karena mengambil barang tanpa tangan bukanlah hal yang mudah.
5. Percaya Teman
Buatlah lingkaran-lingkaran kecil yang terdiri dari 5 – 6 orang.
Dalam satu lingkaran ada satu orang berdiri di tengah lingkaran. Satu orang
yang berdiri di tengah lingkaran tersebut menutup mata dan menyilangkan tangan
di depan dada. Kemudian, orang berdiri di tengah lingkaran menjatuhkan diri
dengan mata tertutup dan tangan dilipat di depan dada ke arah manapun.
Menjatuhkan diri dengan bebas dan tidak kaku. Cara menjatuhkan badan adalah
kaki tetap tidak berpindah, namun badan yang jatuh. Orang-orang yang berdiri
mengelilinginya harus siap sedia menyangga tubuh orang yang jatuh ke arahnya.
Lakukan bergantian. Setiap orang mendapatkan kesempatan untuk berdiri di tengah
lingkaran dan menjatuhkan diri secara bebas.
Permainan ini dijamin menghilangkan kejenuhan dan rasa ngantuk.
Tapi yang paling penting dari permainan ini adalah membangun rasa kepercayaan
satu sama lain bahwa kita semua bisa saling melindungi. Fasilitator menanyakan
pada semua peserta, apa yang dirasakan ketika menjatuhkan badan? Apakah ada
perasaan takut atau sangat percaya dengan teman yang selalu siap melindungi?
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,
Setiap ibadah yang disyariatkan
dalam Islam pasti memiliki hikmah; ada yang sudah diketahui dan ada hikmah yang
masih tersembunyi. Ada yang sudah jelas bagi manusia dan ada yang masih menjadi
rahasia. Pengetahuan akan hikmah ini menjadi penting karena dengannya seseorang
akan lebih termotivasi dalam menjalankan amal tersebut serta semakin kuat
keyakinan karena telah mendapatkan legitimasi akal.
Tetapi yang perlu digarisbawahi adalah bahwa hikmah bukanlah penentu atau kunci dalam menjalankan amal. Dan inilah yang membedakan antara orang-orang liberal dengan orang-orang beriman yang sesungguhnya, mukminuuna haqqa. Bagi orang liberal yang secara ekstrim menempatkan akal melebihi nash syar’i, ibadah tidak dijalankan sampai diketahui hikmahnya. Sementara bagi orang beriman, selama ada dalil yang memerintahkan, amal akan dikerjakan; sudah diketahui hikmahnya maupun belum. Hikmah bisa dipikirkan/dicari tanpa meninggalkan amal: kalau nantinya hikmah itu terungkap, alhamdulillah, ia bisa menguatkan kontinuitas amal; kalau pun ternyata sampai akhir usia tidak juga diketahui hikmah, itu tidak berarti memutuskan amal yang telah jelas dalilnya.
Sesungguhnya, Allah tidak membutuhkan apapun dari hamba-Nya. Bahkan sebaliknya, manusialah yang sangat membutuhkan Allah SWT. Demikian pula dalam amal/ibadah, Allah tidak memerlukan ibadah manusia. Andaikata seluruh manusia beribadah kepada Allah atau tidak ada satupun yang beribadah, Allah tetaplah Rabbul ‘alamin, Tuhan semesta alam yang kekuasaan-Nya tidak akan berkurang. Maka, hikmah ibadah yang dilakukan manusia juga akan kembali kepada manusia.
Puasa merupakan ibadah istimewa yang karenanya Allah berfiman dalam hadits qudsi :
Tetapi yang perlu digarisbawahi adalah bahwa hikmah bukanlah penentu atau kunci dalam menjalankan amal. Dan inilah yang membedakan antara orang-orang liberal dengan orang-orang beriman yang sesungguhnya, mukminuuna haqqa. Bagi orang liberal yang secara ekstrim menempatkan akal melebihi nash syar’i, ibadah tidak dijalankan sampai diketahui hikmahnya. Sementara bagi orang beriman, selama ada dalil yang memerintahkan, amal akan dikerjakan; sudah diketahui hikmahnya maupun belum. Hikmah bisa dipikirkan/dicari tanpa meninggalkan amal: kalau nantinya hikmah itu terungkap, alhamdulillah, ia bisa menguatkan kontinuitas amal; kalau pun ternyata sampai akhir usia tidak juga diketahui hikmah, itu tidak berarti memutuskan amal yang telah jelas dalilnya.
Sesungguhnya, Allah tidak membutuhkan apapun dari hamba-Nya. Bahkan sebaliknya, manusialah yang sangat membutuhkan Allah SWT. Demikian pula dalam amal/ibadah, Allah tidak memerlukan ibadah manusia. Andaikata seluruh manusia beribadah kepada Allah atau tidak ada satupun yang beribadah, Allah tetaplah Rabbul ‘alamin, Tuhan semesta alam yang kekuasaan-Nya tidak akan berkurang. Maka, hikmah ibadah yang dilakukan manusia juga akan kembali kepada manusia.
Puasa merupakan ibadah istimewa yang karenanya Allah berfiman dalam hadits qudsi :
الصَّوْمُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ
Puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya (HR. Bukhari dan Muslim)
Puasa –khususnya puasa Ramadhan- memiliki sejumlah hikmah dan maslahat bagi manusia. Secara umum, hikmah puasa bisa bisa diklasifikasikan menjadi tiga; hikmah ruhiyah, hikmah medis, dan hikmah sosial.
Hikmah Ruhiyah
Puasa merupakan ibadah yang langsung menyentuh dimensi ruhani. Porsinya bahkan lebih besar dari pada ibadah-ibadah lainnya. Jika zakat memiliki dimensi harta yang besar; dalam shalat masih terdapat dimensi gerak; dan haji memiliki dimensi gerak serta harta yang juga besar, puasa lebihconcern pada dimensi ruhani. Karenanya ada banyak hikmah ruhiyah dalam ibadah puasa ini, diantaranya adalah:
1. Puasa mensucikan jiwa manusia
Dengan menjalankan ibadah puasa, manusia telah memilih untuk menahan diri dari hal-hal yang sebenarnya halal untuknya. Sejak terbit fajar sampai dengan terbenamnya matahari manusia menahan diri dari makan, minum, dan bersetubuh. Kalau ia mau ia bisa saja melakukannya. Toh tidak ada yang mengetahuinya. Saat berada di rumah yang tertutup, di dalam kamar yang terkunci, tidak ada orang lain yang mengetahui jika ia makan atau minum. Tetapi ia tidak melakukannya karena Allah SWT.
يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِى ، الصِّيَامُ لِى ، وَأَنَا أَجْزِى بِهِ
…dia tidak makan, tidak minum, dan tidak berhubungan dengan istrinya karena-Ku. Puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan memberinya pahala (HR Bukhari dan Muslim)
Di sinilah hikmah puasa; melatih seseorang untuk menahan nafsu syahwatnya yang merupakan bagian inheren dari kotoran jiwa. Puasa dapat membersihkannya karena pada puasa ada paksaan untuk mengerem berbagai hasrat yang dicenderungi oleh manusia. Padahal seringkali penyakit hati dan kotoran jiwa justru muncul ketika seseorang tanpa kendali menuruti semua keinginannya.
2. Puasa mengangkat unsur ruhani di atas unsur materi pada diri manusia
Manusia diciptakan Allah SWT dari unsur materi dan unsur non materi; tanah dan ruh. Saat manusia menuruti unsur tanah yang cenderung pada dunia maka kedudukannya akan turun bahkan melebihi binatang.
ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ
Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (QS. At-Tin : 5)
أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS. Al-A’raf : 179)
Sebaliknya, ketika manusia mengikuti unsur ruh yang cenderung pada akhirat dan mencintai hal-hal bernuansa langit, maka kedudukannya akan melambung tinggi ke derajat malaikat.
Pada saat berpuasa, di siang hari yang sangat panas unsur tanah dalam diri manusia mengajak untuk minum. Tetapi ia lebih memilih untuk memenangkan unsur ruhani untuk tetap berpuasa. Demikian juga saat perut lapar dan ada ajakan kuat unsur tanah untuk makan. Ia memenangkan unsur ruhani untuk tetap menahan rasa lapar sampai tiba saat berbuka. Lebih dari itu, ia juga memenangkan unsur ruhani pada lisan, pendengaran, dan pikiran dengan mengajaknya berpuasa pula.
Kemenangan ruhani inilah yang akan membawa kebahagiaan sejati bagi manusia di hadapan Rabb-nya kelak.
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ ، وَإِذَا لَقِىَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ
Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan; ketika berbuka dia berbahagia dengan bukanya dan ketika bertemu Tuhannya dia berbahagia dengan puasanya. (Muttafaq 'Alaih)
3. Puasa melatih kesabaran
Inti dari kesabaran adalah menahan diri. Menahan diri dari dorongan untuk segera memiliki atau melakukan sesuatu yang negatif. Puasa membiasakan kesabaran, karena pada puasa kita menahan diri untuk tidak memenuhi sesuatu yang menjadi kebutuhan pokok manusia sehari-hari yaitu makan dan minum. Menahan dari dari kebiasaan yang tidak boleh dilakukan saat puasa seperti minum kopi atau teh di pagi hari, ngemil di siang hari, dan sebagainya.
Kesabaran ini pada akhirnya juga mengikis kedengkian. Sebuah refleksi ketidaksabaran atas apa yang ada pada diri kita dibandingkan dengan apa yang ada pada orang lain.
Nabi SAW bersabda,
صوم شهر الصبر ، وثلاثة أيام من كل شهر ، يذهبن وغر الصدر
Puasa bulan kesabaran dan tiga hari di setiap bulan dapat melenyapkan kedengkian dalam dada.(HR. Thabrani, Baghawi, dan Bazzar)
4. Puasa menekan gejolak seksual
Gejolak seksual merupakan salah satu senjata syetan yang paling ampuh dalam menjerumuskan manusia. Tidak hanya bagi pemuda yang belum menikah tetapi juga pada orang yang sudah berkeluarga. Itulah mengapa berita selingkuh terlalu sering diberitakan oleh media massa.
Puasa berpengaruh menekan gejolak seksual ini. Karena itu, Rasulullah SAW memerintahkan para pemuda yang belum mampu menikah untuk berpuasa.
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
Wahai para pemuda, barangsiapa diantara kalian telah mampu maka nikahlah. Sesungguhnya ia lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Sedangkan barangsiapa yang tidak mampu maka berpuasalah, karena sesungguhnya puasa itu benteng baginya. (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Puasa mempersiapkan manusia menjadi orang-orang yang bertaqwa
Ibnu Qudamah menjelaskan dua hal kelebihan puasa dalam kitab Mukhtashar Minhajul Qashidin.Pertama, puasa termasuk amal yang tersembunyi dan amal batin yang tidak bisa dilihat orang lain, sehingga tidak mudah disusupi riya’. Kedua, cara untuk menundukkan musuh Allah. Karena sarana yang dipergunakan musuh adalah syahwat. Syahwat bisa menjadi kuat karena makanan dan minuman. Selagi lahan syahwat tetap subur, maka syetan bisa bebas berkeliaran di tempat gembalaan yang subur itu. Tapi jika syahwat ditinggalkan, maka jalan ke sana juga sempit.
Ketika seseorang ikhlas dalam menjalankan perintah Allah dan mampu meninggalkan larangan-Nya dengan kemampuan mengendalikan syahwatnya, maka pada saat itulah ia bisa mencapai derajat taqwa.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa. (QS. Al-Baqarah : 183)
Hikmah Medis
Kaum muslimin rahimakumullah,
Betapa banyaknya penyakit medis yang berawal dari pola makan yang tidak sehat. Dan betapa banyak penyakit yang berawal dari masalah pencernaan.
Selain memiliki hikmah ruhiyah yang tinggi, puasa juga memiliki hikmah medis yang telah terbukti melalui berbagai penelitian. Diantara hikmah itu adalah apa yang ditulis Said Hawa dalam Al-Islam, antara lain:
1. Puasa memberi kesempatan beristirahat bagi alat pencernaan setiap hari. Dengan peristirahatan yang teratur ini maka alat pencernaan menjadi lebih sehat. Dan sudah menjadi hal yang lazim bahwa puasa dipakai untuk mengobati beberapa pasien dan ketika akan melakukan operasi besar.
2. Telah terbukti kebenarannya secara ilmiah bahwa memperbanyak makan bisa menimbulkan penyakit yang munculnya berkaitan erat dengan kebiasaan banyak makan, seperti penyakit rematik, penyakit liver, tekanan darah tinggi, dan kencing manis. Oleh karena itu, tidak diragukan lagi bahwa puasa akan bisa memberikan kesempatan istirahat bagi tubuh setiap tahunnya dalam waktu tertentu, yaitu seperdua belas dari umur si pasien. Oleh karena itu, penyebaran jenis-jenis penyakit seperti ini di daerah-daerah yang penduduknya terbiasa menjalankan puasa sangat rendah.
Hikmah Sosial
Ayyuhal hadirun hafidhakumullah,
Hikmah lainnya dari puasa adalah hikmah sosial. Dengan puasa seorang muslim dilatih oleh Allah SWT untuk merasakan lapar. Rasa lapar ini diperlukan oleh orang-orang yang kesehariannya berkecukupan palagi kaya yang mungkin tidak pernah merasakan rasa lapar semacam ini. Dengan merasakan lapar diharapkan orang yang kaya bisa membayangkan bahwa seperti inilah keadaan kaum dhuafa’; lapar, bahkan berhari-hari dan tidak mendapatkan kepastian berbuka dengan makanan bergizi. Maka, tahapan berikutnya adalah timbulnya empati kepada kaum dhuafa’ ini sehingga tergeraklah orang-orang kaya untuk menyantuni mereka.
Hikmah sosial lainnya adalah puasa yang telah melatih kejujuran pribadi merupakan training bersama kepada seluruh komponen masyarakat untuk hidup jujur. Dengan kejujuran ini maka kehidupan sosial akan berjalan lebih harmonis, korupsi menurun, dan pemenuhan tanggungjawab semua elemen bangsa meningkat sehingga umat Islam mengalami kemajuan yang signifikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar