Sabtu, 09 Juni 2012

isra miraj


Hikmah Isra Mi’raj

Hari besar Isra Mi’raj yang jatuh pada tanggal 2o Juli 2009 menjadi hari yang penuh dengan renungan bagi umat Islam khususnya bagi warga FTI Unissula. Mengingat Isra Mi’raj merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa ini Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk menunaikan shalat lima waktu sehari semalam.
Hikmah luar biasa momentum Isra’ Mi’raj dirangkai dalam sembilan kata yaitu: (1) Islam, (2)Sholat, (3)Riadhus Sholihin, (4)Al Qur’an, (5)Masjid, (6)Ihsan, (7)Rahmah, (8) Amal, (9)Jannah.
[1] Islam merupakan ajaran yang hanya diakui oleh Allah SWT. Selainnya tidak diterima dan tidak pernah ada paksaan untuk mengikutinya.
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam…” (QS. Ali Imran : 19)
“Barang siapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran : 85)
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat…” (QS. Al Baqarah : 256)
[2] “…Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-badah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Ankabut : 45)
Selain itu, kita diingatkan dengan azan sebelum sholat. Azan menguatkan kalimah syahadat sehingga disunnahkan kita mengulang apa yang disuarakan muazzin atau bilal saat azan, agar kita juga mendapatkan kebaikan yang sama dengan muazzin.
Semakin banyak kita melaksanakan sholat sunat lainnya, maka semakin banyak penguatan kalimah syahadat yang kita lakukan sehingga pondasi Islam kita akan semakin kokoh.
Selain itu, sebelum sholat maka dilakukan iqomat. Apa kandungan hikmah luar biasanya? Ingatlah bahwa saat kita dilahirkan, kita diazankan ditelinga kanan dan diiqomatkan ditelinga kiri. Kemudian, saat kita meninggal, kita akan disholatkan. Nah, rangkaian hidup kita sebenarnya hanyalah sepanjang waktu antara azan dan sholat. Yaitu iqomat.
[3] Riadhus sholihin adalah riwayat hidup orang-orang yang sholih yang telah mendahului kita dan telah membuktikan bagaimana kontribusi mereka pada Islam, dakwah dan kebaikan pada Ummat manusia di dunia ini.
[4] Al Qur’an merupakan sumber hukum terbaik yang ada di dunia. Selain itu, Allah juga sampaikan dengan jelas dalam Al Qur’an secara langsung. Dalam surat Al Baqarah: 2-20 sekaligus pembagian manusia.
[5] Kita mungkin sudah ratusan kali masuk keluar masjid.  Namun, banyak yang menjadikan kunjungan ke masjid hanya rutinitas belaka. Tanpa makna dan arti apa-apa. Hanya sekedar menjalankan kewajiban. Ketahuilah, bahwa Masjid memiliki nilai luar biasa, diantaranya:
1.Rumah Allah, sehingga siapa yang masuk kedalamnya akan dijamu oleh-Nya.
2.Pusat kebaikan, sehingga orang-orang yang memasukinya akan merasa tentram dan tenang.
3.Pusat peradaban, buktinya bisa kita lihat hingga sekarang.
4.Pusat pertemuan, dalam waktu-waktu sholat, pernikahan, bahkan juga ibadah haji.
5.Pusat ukhuwah dan persatuan.
[6] Saat ini, kita sangat susah mendapatkan orang-orang yang bisa dipercaya. Apalagi kalau berkaitan dengan uang dan organisasi (kecil, menengah, maupun besar). Apalagi yang berada dilevel pimpinan. Tentu, minimal sekali menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri.
Ihsan adalah seorang manusia yang merasa diawasi oleh Allah SWT dalam setiap niat dan aktivitas apapun yang dikerjakannya. Sehingga, tidak akan pernah ia berlaku curang, sombong, apalagi berlaku dzalim.
[7] Seorang da’i atau pun seorang Muslim perlu menumbuhkan sifat Rahmah atau kasih sayang karena sesama Muslim pada hakikatnya adalah bersaudara. Karena satu keturunan dari Nabi Adam dan Siti Hawa.
[8] Melakukan amal-amal kebaikan harus segera dilakukan, karena kita tidak tahu kapan kita akan kembali pada Allah SWT. Alangkah ruginya kita, bila saat dipanggil Allah SWT kita tidak memiliki amalan kebaikan yang bayak. Sehingga sengsara dan azab yang akan kita dapatkan.
[9] Raih Jannah tertinggi
Karena kita semua tentu ingin menjadi dan mendapatkan yang terbaik. Bukankah sah-sah saja kita berkeinginan untuk meraih Syurga tertinggi sehingga bertemu para Nabi dan Rasul serta orang-orang terbaik yang pernah hidup dahulu kala maupun dimasa yang akan datang
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar