Kandungan Surah Al Mu’Minun ayat 1-10.
Hadis dari Imam Ahmad, diriwayatkan dari Umar Bin Khatab. Dia berkata apabila wahyu turun pada Rasulullah SAW. Maka terdengarlah suara seperti dengung lebah. Dan kami terdiam sejenak. Lalu beliau mengangkat kedua tangannya seraya berdoa. “Ya Allah berilah tambahan pada kami, jangan kau menguranginya, muliakanlah kami dan janganlah kau hinakan kami, tambahkanlah rizky kami,utamakanlah kami, dan ridhoilah kami” …..Lalu beliau berkata pada kami.”Sesungguhnya Allah sudah menurunkan 10 ayat kepadaku, dan jikalau kalian mengamalkannya maka kalian adalah orang-orang yang beruntung dan akan mendapatkan surga firdaus”.
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (Ayat 1).
Kenapa bukan orang-orang islam, ataupun orang-orang kaya atau pintar yang disebut beruntung? Karena hal itu tidaklah cukup. .
Orang beriman adalah orang yang beriman kepada Allah dan rasulnya dan tiada keraguan. Tidak ada toleransi untuk mengurangi amalan. Jadi jangan menganggap mengurangi amalan adalah perbuatan yang benar. Bisa saja karena keraguan-keraguan itu, kita disebut sebagai orang yang munafik. Jangan memberikan toleransi pada diri sendiri dalam berinadah.
Yaitu orang-orang yang khusyu dalam sembahyangnya (Ayat 2).
Tidak semua orang mendapatkan khusyu. Dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda.”..sesungguhnya kesenanganku adalah wewangian dan wanita serta khusyu dalam shalat”. Khusyu dalam sholat hanya akan didapat bagi orang-orang yang menyerahkan jiwa dan raganya dalam sholat. Khusyu adalah nikmat, karena Sholat mencegah perbuatan mungkar. Wajar saja jika banyak orang sholat namun perbuatannya tak mencerminkan seorang yang ahli ibadah, karena tiada kekhusyuan dalam ibadahnya sehingga hidupnya tidak tenang.
Orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tiada beruna (Ayat 3).
Renungkanlah kehidupan kita hingga saat ini, apakah segala perbuatan kita bermanfaat. Mudah saja untuk menentukan suatu perbuatan apakah bermanfaat atau tidak, yakni dengan memikirkan perbuatan kita yang kita lakukan apakah mendekatkan kita pada Allah atau malah sebaliknya?. Islam menganjurkan dalam perbuatan dan perkataan sehari-hari harus dalam kontur ibadah karena Allah. Namun jangan menafsirkan bahwa sorang muslim tidak boleh bersantai ataupun bersenang-senang. Namun jika ingin bersantai dan beristirahat lebih dianjurkan agar hal itu dilakukan agar kita mendapat tubuh yang fresh dan bisa lebih baik lagi dalam melakukan ibadah. Beristirahat dan bersenang-senanglah untuk amal.
Dan orang-orang yang menunaikan zakat (Ayat 4).
Zakat adalah kewajiban yang kerap ditinggalkan. Hal itu disebabkan karena manusia kerap tak sadar terhadap ni’mat Allah.
Orang-orang yang memelihara kemaluannya (Ayat 5).
Ini tidak hanya bagi yang beristeri. Bagi pemuda yang belum menikah harus bisa memelihara pandangan, hati, pikiran dan angan-angannya. Saat ini, kita bisa melihat banyak anak-anak muda yang terjebak dalam pergaulan bebas. Karena mereka masih bodoh/alfa dalam mengendalikan nafsu. Bahkan bagi seorang muslim sejati, mengkhayal yang tidak-tidak saja dalam pikirannya hukumnya adalah haram. Puasa sunat adalah obat paling ampuh untuk mengendalikan nafsu.
Orang-orang yang memelihara amanat (Ayat 8).
Dalam Al-quran disebutkan bahwa ketika amanat diserahkan kepada gunung-gunung, namun mereka tak sanggup memikulnya. Akhirnya amanat diterima oleh manusia. Amanat adalah hal besar yang harus dipertanggungjawabkan di akherat kelak. Ingat, tak ada satupun amanat yang tidak akan dipertanggungjawabkan. Maka berhati-hatilah dalam berjanji, dan jikalau memikul amanat, tuntaskan dengan sebaik-baiknya.
Dan oraang-orang yang memelihara sembahyang (Ayat 9).
Melakasanakan sholat tepat waktu dan menjaga sholat-sholat yang dapat merusaknya. Imam Makhsud meriwayatkan bahwa shalat tepat waktu adalah amalan utama yang amat disukai oleh Allah SWT.
Dan merekalah orang-orang yang akan mewarisi surga firdaus (Ayat 11)
Bagaimana? Sudahkah amalan diatas kita kerjakan?. Jika bermimpi ingin selamat dunia akherat. Rasulullah menganjurkan agar kita mengamalkan ayat-ayat Al Qur’an di atas
.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar